The Last Triangle Chapter 4 : bloody room

Kamis, 15 Maret 2012

|
Pintu kamar royal park apartement bernomer 716 tidak henti-hentinya di hujani tembakan dari senapan mesin otomatis.ada ratusan lubang yang membekas akibat peluru yang menembus pintu kamar yang luluh lantak ini, tiba-tiba suasana menjadi hening namun sangat tegang, tidak ada lagi suara tembakan senapan mesin otomatis ataupun suara derap langkah yang tadinya saling bersahutan. kini hanya terdengar suara hembusan nafas yang terengah-engah dari dalam kamar.

tiba-tiba pintu kamar terbelah tak beraturan, puing-puing kamar berterbangan kesegala arah, arok menerobos pintu kamar dengan badannya, "dor! dor! dor! dor!" tiba-tiba 4 orang pria berjas hitam yang ada di sekitar pintu berteriak histeris hingga roboh seketika dan tergeletak di lantai karena tembakan ryuk dari arah pintu tepat dibelakang arok menembus kepala mereka, darah segar membasahi lantai apartemen dan merembes hingga mengenai sepatu arok dan ryuk."sialan darah kotormu mengotori sepatuku tau" ujar ryuk dengan dingin sambil menahan sakit akibat luka tembakan dilengan kirinya.

ruangan yang dipenuhi pria berjas hitam yang memegang katana (pedang khas jepang) hanya terperangah melihat rekannya tewas tergelatak di lantai. tersentak mereka menyerbu arok dan ryuk yang berada didekat pintu. dengan mengacungkan katana, mereka berteriak dan berlari kearah arok dan ryuk yang jumlahnya ratusan hingga semakin mendekat. "siapa yang paling sedikit membunuh harus mentraktir makan mie ramen setelah ini" ujar arok, "bocah tengik, bagaimana kalau kepalamu terpenggal, dimana aku harus mengubur" ledek ryuk.

arok yang memegang dua buah pistol menembakan pistolnya kearah kerumunan laki-laki berjas hitam dor! dor ! dor! dor! dor! "1", "2", "3" "4", "5" arok berhitung, satu per satu  pria berjas hitam tumbang karena peluru menembus kepala, dada dan perut mereka "aku sudah melampauimu 1 orang ryuk"

ryuk melihat kebawah, ia menendang puing2 pintu yang berserakan kearah kerumunan pria-berjas hitam, sambil menembakan senjatanya kearah mereka "5", "6","7", 3 pria berjas hitam tersungkur bersimbah darah "cih aku kehabisan peluru" ujar ryuk

pria berjas hitam tidak terlihat berkurang jumlahnya walaupun mereka ditembaki hingga tewas,jumlah mereka terus bertambah dan mereka semakin dekat dengan arok dan ryuk, "6","7","8","9","10","11","12","13","14" darah2 berceceran dimana mana,dilantai, didinding, di vas bunga, di meja, kursi dan dipintu-pintu kamar.

"treekkkkk" pistol arok berbunyi menandakan bahwa pistolnya kehabisan peluru, matanya menatap tajam kerumunan pria berjas hitam. arok melemparkan kedua pistolnya kearah kerumunan pria berjas hitam, lemparannya mengenai 2 orang dari mereka tepat dikepala mereka hingga mereka tejungkal. arok mencabut katana yang diselipkan dipinggang nya.

ketika arok hendak melangkahkan kakinya tiba2 ryuk berlari dengan kencang kearah kerumunan pria berjas hitam, ia melompat melewati arok dan menerjangkan kakinya kearah kerumunan pria berjas hitam, tendangannya mengenai seseorang hingga ia terpental  dan mengenai rekannya yang dibelakang, ryuk segera mengambil katana yang jatuh dari tangan pria tersebut, dengan cepat ia menebaskan katana yang direbutnya kearah kerumunan pria berjas hitam yang mengelilinginya, "settttttttt' "8","9" teriakan2 yang menyayat bergemuruh diseluruh ruangan, "10","11","12" darah-darah berceceran hingga mengenai wajah ryuk "lamban sekali kau arok, kau hampir kukejar"

arok hanya tersenyum "sepertinya kau akan metraktirku makan mie ramen" sambil menghunus katana yang dipegangnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Welcome To The Fiction Page

Set your belt and Enjoy your imagination travel !!!

Mengenai Saya

Foto saya
I'm a fictitious character

Followers

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "