The Last Triangle Chapter 4 : Bloody Room (part 2)

Jumat, 23 Maret 2012

| 3 komentar
Lantai 13 dipenuhi bercak darah, selongsong peluru, bekas tembakan yang bertebaran di dinding, pintu, dan benda-benda lainnya, serta mayat-mayat pria berjas hitam yang bergelimpangan.

Arok menghunus katana-nya yang putih berkilauan, ia memandang kerumunan pria berjas hitam, ia nyaris tak berkedip, nafasnya naik turun, peluhnya menetes membasahi sekujur tubuhnya, jantungnya berdetak kencang, aliran darah didalam tubuhnya terpompa cepat hingga mengalir ke otak nya, memaksa ia untuk berpikir cepat bagaimana caranya menyelamatkan diri dari kepungan ratusan pria berjas hitam.

arok menarik nafas dalam-dalam sambil memejamkan matanya, terlintas dalam pikirannya bahwa ia tidak ingin mati lebih awal sebelum membunuh para pembunuh ibunya, ia juga teringat kakeknya yang menggantungkan harapan penuh padanya.

Arok menghembuskan nafasnya perlahan-lahan, semua ke khawatiran-ke khawatiran yang sempat melintas dipikirannya serta merta buyar ketika ia membuka mata, raut wajahnya tampak tenang, tangan kanannya semakin erat menggenggam katana hingga urat-urat tangannya tampak jelas, tiba-tiba memekik kencang..

"MATILAAAAH KALIAAANNN!!!!!" teriaknya memecah ketegangan dilantai 13, arok berlari kencang menghampiri kerumunan pria berjas hitam, beberapa pria berjas hitam mencoba menghadang, arok semakin mendekat, 2 orang pria berjas hitam mengayunkan katana-nya ke arah arok, arok meluncur  dengan cepat sambil menekukkan lutut dan sedikit merebahkan badannya hampir mnyentuh lantai melewati ruang kosong yang ada ditengah-tengah antara 2 orang pria ber jas hitam yang dengan ganasnya mengayunkan katana-ya ke arah arok, mata katana kedua pria berjas hitam tersebut sangat dekat dari wajah arok dan hampir mengenai wajahnya, dengan cepat arok menahan ayunan katana pria berjas hitam dengan katana-nya, dalam keadaan meluncur arok menebaskan katana-nya ke kedua kaki pria berjas hitam "AAARRRRKKKKK" teriak mereka.

arok segara bangun dan membalikan badan, dengan beringas ia menancapkan katana-nya ke  punngung salah satu pria berjas hitam yang berada disisi kanannya "UWAAAAAAAA" teriak pria berjas hitam dengan kencang, arok segera mencabut katananya, seketika itu juga pria berjas hitam itu trsungkur bersimbah darah. arok menatap pria berjas hitam yang ada disisi kirinya, tanpa ampun lagi arok menyayat lehernya hingga hampir putus.

4 orang pria berjas hitam dihadapan arok tak tinggal diam, mereka dengan beringas megayunkan katana-nya kearah arok, dengan cepat arok menangkis serangan mereka, dan segera meyerang balik, "UWAAAAAAAAAAA" satu persatu dari mereka berjatuhan terkena tebasan katana arok, lantai 13 benar-benar banjir darah.

arok segera melompat sambil mengujamkan katananya kearah kerumunan pria berjas hitam yang mengepung ryuk, seorang pria berjas hitam menangkis hujaman katana arok, tapi katana pria tersebut patah dan katana arok menancap didahinya "AAAAAARRRRKKKK" darah segar mengalir dari dahinya membasahi wajahnya, arok menandang tubuhnya yang tak berdaya hingga terpental.

 "SIAPA LAGI YANG INGIN MATI HAH!"

The Last Triangle Chapter 4 : bloody room

Kamis, 15 Maret 2012

| 0 komentar
Pintu kamar royal park apartement bernomer 716 tidak henti-hentinya di hujani tembakan dari senapan mesin otomatis.ada ratusan lubang yang membekas akibat peluru yang menembus pintu kamar yang luluh lantak ini, tiba-tiba suasana menjadi hening namun sangat tegang, tidak ada lagi suara tembakan senapan mesin otomatis ataupun suara derap langkah yang tadinya saling bersahutan. kini hanya terdengar suara hembusan nafas yang terengah-engah dari dalam kamar.

tiba-tiba pintu kamar terbelah tak beraturan, puing-puing kamar berterbangan kesegala arah, arok menerobos pintu kamar dengan badannya, "dor! dor! dor! dor!" tiba-tiba 4 orang pria berjas hitam yang ada di sekitar pintu berteriak histeris hingga roboh seketika dan tergeletak di lantai karena tembakan ryuk dari arah pintu tepat dibelakang arok menembus kepala mereka, darah segar membasahi lantai apartemen dan merembes hingga mengenai sepatu arok dan ryuk."sialan darah kotormu mengotori sepatuku tau" ujar ryuk dengan dingin sambil menahan sakit akibat luka tembakan dilengan kirinya.

ruangan yang dipenuhi pria berjas hitam yang memegang katana (pedang khas jepang) hanya terperangah melihat rekannya tewas tergelatak di lantai. tersentak mereka menyerbu arok dan ryuk yang berada didekat pintu. dengan mengacungkan katana, mereka berteriak dan berlari kearah arok dan ryuk yang jumlahnya ratusan hingga semakin mendekat. "siapa yang paling sedikit membunuh harus mentraktir makan mie ramen setelah ini" ujar arok, "bocah tengik, bagaimana kalau kepalamu terpenggal, dimana aku harus mengubur" ledek ryuk.

arok yang memegang dua buah pistol menembakan pistolnya kearah kerumunan laki-laki berjas hitam dor! dor ! dor! dor! dor! "1", "2", "3" "4", "5" arok berhitung, satu per satu  pria berjas hitam tumbang karena peluru menembus kepala, dada dan perut mereka "aku sudah melampauimu 1 orang ryuk"

ryuk melihat kebawah, ia menendang puing2 pintu yang berserakan kearah kerumunan pria-berjas hitam, sambil menembakan senjatanya kearah mereka "5", "6","7", 3 pria berjas hitam tersungkur bersimbah darah "cih aku kehabisan peluru" ujar ryuk

pria berjas hitam tidak terlihat berkurang jumlahnya walaupun mereka ditembaki hingga tewas,jumlah mereka terus bertambah dan mereka semakin dekat dengan arok dan ryuk, "6","7","8","9","10","11","12","13","14" darah2 berceceran dimana mana,dilantai, didinding, di vas bunga, di meja, kursi dan dipintu-pintu kamar.

"treekkkkk" pistol arok berbunyi menandakan bahwa pistolnya kehabisan peluru, matanya menatap tajam kerumunan pria berjas hitam. arok melemparkan kedua pistolnya kearah kerumunan pria berjas hitam, lemparannya mengenai 2 orang dari mereka tepat dikepala mereka hingga mereka tejungkal. arok mencabut katana yang diselipkan dipinggang nya.

ketika arok hendak melangkahkan kakinya tiba2 ryuk berlari dengan kencang kearah kerumunan pria berjas hitam, ia melompat melewati arok dan menerjangkan kakinya kearah kerumunan pria berjas hitam, tendangannya mengenai seseorang hingga ia terpental  dan mengenai rekannya yang dibelakang, ryuk segera mengambil katana yang jatuh dari tangan pria tersebut, dengan cepat ia menebaskan katana yang direbutnya kearah kerumunan pria berjas hitam yang mengelilinginya, "settttttttt' "8","9" teriakan2 yang menyayat bergemuruh diseluruh ruangan, "10","11","12" darah-darah berceceran hingga mengenai wajah ryuk "lamban sekali kau arok, kau hampir kukejar"

arok hanya tersenyum "sepertinya kau akan metraktirku makan mie ramen" sambil menghunus katana yang dipegangnya.

The Last Triangle Chapter 3 : Shinsengumi Party (part 2)

Sabtu, 03 Maret 2012

| 0 komentar
Royal park apartement Dipenuhi ratusan orang-orang berjas hitam, derap langkah kaki terdengar saling berhentakan menyusuri anak tangga apartemen. ratusan orang ber-jas hitam ini serentak menuju lantai 13 tempat dimana arok dan ryuk terdesak dan bersembunyi.

"kita dikepung" arok melihat kearah jendela, ratusan orang ber-jas yang tadi ada diluar sudah masuk kedalam apartemen.

"shinsengumi bodoh" peluh ryuk semakin bercucuran, wajahnya pucat pasi karena banyak kehilangan darah akibat luka tembakan yang mengenai lengan kirinya, arok membalut luka ryuk dengan kain gorden jendela yang ada di depannya.untuk sementara ryuk merasa lebih baik dari sebelumnya.

"kamarku ada disebelah kiri ruangan ini, aku menyimpan beberapa senjata disana" ujar ryuk sambil mengerang kesakitan. 'baiklah kita coba menyusup kesana" ujar arok sambil mengendap ngendap.perhatian arok tertuju pada sebuah vas bunga didekat jendela, ia memlemparkan vas bunga kearah sebelah kanannya yaitu sebuah lukisan besar yang bergambarkan seorang ibu yang sedang menggendong anakknya.  .

"dor dor dor dor dor" lukisan itu diberondong tembakan senapan mesin otomatis hingga hancur lebur, arok dana ryuk segera berlari secepat mungkin menuju kamar ryuk. "mereka disanaaa!!!" teriak salah seorang dari mereka.

puluhan bahkan ratusan peluru berdesing ditelinga arok dan ryuk persis seperti film-film action yang sering mereka tonton dan ternyata hari ini mereka mengalami sendiri.

ratusan orang ber-jas hitam yang ada dibawah hampir tiba dilantai 13, mereka tidak menggunakan senapan mesin otomatis ataupaun revolver seperti rekan-rekan mereka yang lebih dulu tiba diatas, mereka hanya menggunakan katana, yaitu pedang samurai yang terkenal tajam.

arok dan ryuk segera masuk kedalam kamar dan mengunci rapat pintu kamar tersebut. nafas mereka terengah-engah seperti orang yang dikejar-kejar kematian.ryuk membuka sebuah lemari besar, ada bebrapa pucuk pistol  FN FNP-45 buatan USA, dan sebuah katana peninggalan ayahnya.arok mengambil katana dan 2 buah pistol, sedangkan ryuk hanya mengambil sebuah pistol FN FNP-45.

 arok mengikatkan dengan kencang sebuah kain pada pinggangnya dan menyelipkan katanya disana.sedangkan kedua tangannya menggengam pistol. "apa kau siap ryuk, sambutan mereka ternyata meriah juga ya"

The Last Triangle Chapter 3 : Shinsengumi party

Kamis, 01 Maret 2012

| 0 komentar
Awan gelap menyelimuti kota Tokyo yang sibuk dengan hiruk pikuk para pejalan kaki yang memadati kota ini, butiran-butiran air mulai berjatuhan dari langit tokyo yang dihiasi gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi ke angkasa raya.

rintik-rintik air hujan pun segera membasahi setiap sudut kota, kilatan cahaya terlihat saling bersahutan diatas langit yang suram, sontak saja jalanan yang tadinya padat sekarang terlihat lenggang.

"Shinsengumi Temple" begitulah yang tertulis pada sebuah pintu Raksasa sebuah bangunan kuno yang kira-kira tingginya 12 kaki.pintu itu begitu menakjubkan walau sedikit berdebu. bangunan itu adalah markas besar organisasi mitos Shinsengumi. keberadaan gedung tua ini sangat di rahasiakan, gedung tua ini tersembunyi diantara hiruk pikuknya kota tokyo.markas utama Shinsengumi ini dihuni oleh 200.000 lebih anggota Shinsengumi.

"kyo, kita kehilangan kontak dengan mata-mata kita yang ada di kyoto" seorang wanita bertubuh mungil berjalan mendekati kyo yang sedang memandang sebuah lukisan keluarga. "Mereka berani juga ya" kyo menoleh dan mendekat ke wajah kyoshi dan memegang tengkuk kyoshi,"beri mereka sambutan yang meriah" kyo menatap kyoshi dengan tajam "aku mengerti kyo" kyoshi hanya tersenyum lebar, ia seperti sudah paham apa yang harus dilakukannya.

sementara arok dan ryuk sudah tiba disebuah bangunan tinggi, mereka menuju lantai 13 yang merupakan kediaman ryuk "kenapa harus 13, kau termakan mitos" "heh ini adalah nomor keberuntunagn ku"

mereka segera memasuki lift menuju lantai 13, ryuk seperti gelisah seakan ia merasakan ada yang berbeda dengan apartemen ini, saat memasuki gedung ryuk tak melihat satu orang pun di gedung ini.

pintu lift terbuka, ryuk menahan langkah arok, ia seperti memberi isyarat bahwa ada yang tidak beres dengan apartenen , ryuk berjalan perlahan sembari matanya melirik kanan kiri sementara arok tetap berjalan dengan tenang.

dor! dor! dor! "arggggghhhhh" bunyi rentetan tembaklan dari sebuah revolver mengenai lengan kiri ryuk.
"apa-apaan ini!" teriak ryuk kesakitan, darah segar segera mengucur dari lengan kirinya, menembus jas nya dan merubahnya menjadi berwarna merah gelap.nafasnya terengah-engah seperti tidak menyangka dengan kejadian yang barusan menimpanya.

arok segera melompat ke arah ryuk dan menariknya kedalam sebuah ruangan besar yang tak jauh dari lift.sementara arok dan ryuk di brondongi tembakan senapan mesin, mereka segera berlindung pada sebuah tiang besar yang menyangga ruangan tersebut, "mereka pasti Shinsengumi" ryuk mengerang kesakitan, arok menoleh kearah jendela, ia melihat ratusan anggota shinsengumi mengepung gedung ini dari bawah.

Welcome To The Fiction Page

Set your belt and Enjoy your imagination travel !!!

Mengenai Saya

Foto saya
I'm a fictitious character

Followers

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "