The Last Triangle Chapter 1 : The Nightmare (part 3)

Kamis, 19 Januari 2012

|
"Kriiinnggg kriiiinngggg. Kriiinggg krinnngggg" suara telepon putar klasik yang sudah tua berdering nyaring sekali, memecah suasana pagi yang hening dan senyap, Ryuk yang masih tertidur pulas segera menutup wajahnya dengan bantal tidurnya karna tak ingin tidurnya di ganggu oleh siapapun, tetapi telepon terus berdering, dengan mata yang masih mengantuk serta rambut urak-urakan Ryuk perlahan membuka kedua matanya, pandangannya masih kabur tapi ia tetap memaksakan diri untuk bangun, "ahhhhh siapa pagi-pagi begini sudah menelepon, mengganggu saja" sambil sempoyongan seperti orang yang linglung ia melangkah ke telepon yang berdering sejak tadi yang jaraknya sekitar tujuh kaki.

"haloooo, siapa iniii, pagi2 sudah mengganggu" dengan suara agak jengkel dan masih dalam keadaan mengantuk ryuk menjawab telepon. "haha cucuku, kau selalu bangun terlambat, ini sudah jam 9 pagi" ujar kakek kenichi dengan tertawanya yang khas, "ahhhh kakek mengganggu ku saja, aku hampir semalaman tidak bisa tidur karena lembur kek"

"cucuku, arok akan ke jepang, dan akan tinggal bersamamu di kyoto" kakek kenichi sepertinya akan mengagetkan Ryuk, benar saja, "apaaaaaaa! bocah sombong itu akan tinggal bersamaku?? tidaakkk tidak kek, biar dia tinggal di apartemen lain saja" ryuk menggeram mendengar perkataan dari kakeknya, ryuk memang tidak pernah akur dengan arok karena mereka mempunyai karakter yang saling bertentangan. "heiiii heiii cucuku, bukankah dia sepupumu, biasakan saja hahahaha" kakek kenichi hanya tertawa "kakek ini benar-benar merepotkanku" ryuk semakin terlihat kesal ditambah tidurnya yang terganggu.

"cucuku, kali ini bantulah arok, sudah saatnya kalian bergerak" nada bicara kakek kenichi kali ini serius, ryuk yang tadinya masih mengantuk merasa seperti seperti sdisambar petir pagi hari bercampur dengan perasaan kaget karena kakek kenichi membicarakan hal yang paling rahasia di keluraga ini.

"ka ka kek serius???" ryuk seperti orang yang gagap, ia seperti berada didalam kepungan ribuan yakuza yang siap membunuhnya dengan pedang katana yang sangat tajam. "kakek rasa kalian berdua sudah mampu untuk mengemban tugas ini, kakek sudah tua dan akan segera menyusul bibimu, buatlah kakek tersenyum bangga, temukan mereka yang membantai anggota keluarga kita"

didalam hati kecil kakek kenichi ia berharap suatu hari nanti kedua cucunya berhasil membalaskan kematian dahayu, selama 15 tahun kakek kenichi menunggu waktu yang tepat. sepertinya saat ini adalah waktu yang tepat bagi kakek kenichi sebelum ia meniggalkan dunia untuk selama lamanya. raut wajahnya tak bisa memendam kesedihan akan kehilangan anaknya.

0 komentar:

Posting Komentar

Welcome To The Fiction Page

Set your belt and Enjoy your imagination travel !!!

Mengenai Saya

Foto saya
I'm a fictitious character

Followers

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "